---
Klik ke "Sarang Macan Putih" |
Dulu, di bagian selatan Kebon Panggung ada pasar tekstil terkenal, namanya Pasar Balong. Sekitar tahun 1986 atau 1987, Pasar Balong mengalami peremajaan. Rumah-rumah toko di sekelilingnya pun ikut dilebur, menjadi Balong Indah Plaza, gedung berlantai 4. Nyaris di semua lantai diokupasi oleh "Matahari". Pedagang tekstil yang dulu, hanya menempati setengah luas lantai 1, sisanya "Matahari". Lantai 4 sebagian untuk kompleks bioskop (VIP studio 1 sampai 4), sisanya "Matahari". Lantai 2 dan 3, sepenuhnya "Matahari". Karenanya, nama Balong Indah Plaza lebih dikenal dengan nama "Matahari". Imbasnya, nama kampung Kebon Panggung, lebih dikenal dengan nama Belakang "Matahari". Ironis.
Setelah "Matahari" tidak lagi memakai Balong Indah Plaza, Pasar Balong relatif sepi pengunjung. Kompleks bioskop pun sepertinya gulung tikar. Nama kampung Belakang "Matahari" pun perlahan sirna dari ingatan, kembali ke nama semula yaitu Kebon Panggung. Nama Pasar Balong, Balong Indah Plaza maupun "Matahari", tak bisa lagi dijadikan patokan untuk lokasi kampung Kebon Panggung. Hanya empat nama jalan yang membatasi kampung Kebon Panggung yang menjadi penanda. Batas Barat adalah Jalan Parujakan (atau Parajukan menurut Peta Google, berseberangan dengan kampung Gudang Air). Batas Utara adalah Jalan Pekalangan (berseberangan dengan kampung Pekalangan). Batas Timur adalah Jalan Pandesan (berseberangan dengan kampung Pandesan). Batas Selatan adalah Jalan Pekiringan (berseberangan dengan kampung Pekalipan dan Petratean).
Yang lebih dikenal adalah kampung Gudang Air, karena memiliki ciri khas menara air dari logam yang cukup tinggi. Entah berdiri sejak tahun berapa. Saat saya kecil menara itu sudah ada. Kebetulan, kampung Gudang Air berseberangan dengan kampung Parujakan di sebelah utara, dibatasi oleh Jalan Pekalangan. Yang kebetulan di sisi utara kampung Gudang Air terdapat SD Pekalangan.
Ujung barat Jalan Pekalangan, adalah pertigaan, bertemu dengan Jalan Kembar (atau dikenal pula dengan Jalan Nyi Mas Gandasari). Pada tusuk sate pertigaan itu terdapat Stasiun Prujakan. Memang tak ada standar penamaannya. Nama kampungnya Parujakan. Nama jalannya (yang di batas timur), juga Parujakan. Nama stasiunnya, koq Prujakan. Aneh.
Adanya statiun Prujakan, menjadi penanda yang memudahkan untuk menunjuk lokasi Kebon Panggung. Tapi jadi agak panjang penjelasannya. Mulai dari menunjuk Stasiun Prujakan, kampung Gudang Air, baru ke Kebon Panggung.
Kelak jika waktu mengijinkan, akan saya ceritakan sejarah kampung (versi saya) Kebon Panggung dan kampung-kampung lain disekitarnya.
Terima kasih sudah membaca tulisan saya.
===
NB:
Jalan Parujakan, yang semula tertulis sebagai Jalan Parajukan kemudian diralat oleh peta Google menjadi Jalan Petratean. Tentu saja semakin salah.
0 komentar:
Posting Komentar